Press Release Webinar Nasional Kontribusi ATLM Pada Pengendalian Infeksi Tuberculosis

 

Press Release Webinar Nasional

Kontribusi ATLM Pada Pengendalian Infeksi Tuberculosis

 

    Telah dilaksanakan kegiatan Webinar Nasional pada hari Minggu, 31 Oktober 2021,  mengusung tema " Kontribusi ATLM Pada Pengendalian Infeksi Tuberculosis " Kegiatan ini dilakukan secara online melalui ZOOM meeting dan Live streaming YouTube.


Moderator memimpin Webinar Nasional


    Serangkaian kegiatan acara Webinar Nasional dibuka oleh MC, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Imatelki,  kemudian sambutan – sambutan. Setelah itu, acara inti yang diisi dengan penyampaian meteri dipandu oleh moderaror yaitu M.Syamsul Arif, S.Kep.MKes (Biomed), penyampaian materi I oleh Ibu dr. Muji Rahayu, Sp.PK., M.Si. Med, dilanjut penyampaian materi II oleh Ibu Linda Anggraeni, S.ST, dan penyampaian materi terakhir oleh Ibu Elly Karlina, S.KM. Setelah sesi penyampaian materi dilanjutkan  tanya jawab  panel dan dokumentasi.


Sesi Dokumentasi


    Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mtb). Indonesia termasuk negara dengan beban TBC tinggi,  saat ini Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia, dengan insiden sebesar 845.000 atau sebesar 320/100.000 penduduk dengan angka kematian sebanyak 98.000 atau sebesar 40/100.000 penduduk dan 3,6/100.000 penduduk TBC-HIV.

    Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) adalah suatu keadaaan dimana sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi tidak mampu mengeliminasi bakteri Mycobacterium tuberculosis dari tubuh secara sempurna tetapi mampu mengendalikan bakteri TBC, sehingga tidak timbul gejala sakit TBC. Orang dengan ILTB apabila dilakukan Tuberculin Skin Test (TST) atau pemeriksaan Interferon Gamma-Release Assay (IGRA) hasilnya akan positif, tetapi hasil pemeriksaan rontgen thorax normal serta hasil pemeriksaan dahak dan Xpert MTB/Rif negatif.


Algoritma pemeriksaan ILTB dan pemberian TPT untuk orang yang berisiko

1.     Jika anak usia < 10 tahun, saat ini ada salah satu gejala seperti batuk atau demam atau riwayat kontak dengan orang TBC aktif atau mengalami penurunan berat badan yang dilaporkan atau terkonfirmasi > 5% sejak kunjungan terakhir atau kurva pertumbuhan datar atau berat badan untuk usia <-2 Z-skor. Bayi usia <1 tahun tanpa gejala dengan HIV hanya diobati untuk ILTB jika mereka kontak serumah dengan orang TBC aktif.

2.     Adanya batuk atau demam, keringat di malam hari, batuk darah, nyeri dada,  sesak napas, lemah dan lesu serta penurunan berat badan (misal pada anak usia <5 tahun tidak terdapat anoreksia/nafsu makan normal meskipun sudah diberikan perbaikan gizi, tetapi berat badan tetap tidak naik/gagal tumbuh). Lesu atau anak kurang aktif bermain, keringat malam saja bukan merupakan gejala spesifik TBC pada anak apabila tidak disertai gejala umum lainnya.

3.     Termasuk kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif seperti :

a)     Pasien immunokompremais lainnya (pasien yang menjalani pengobatan kanker, pasien yang mendapatkan perawatan dialisis, pasien yang mendapat kortikosteroid jangka panjang, pasien yang sedang persiapan transplantasi organ, dll) langsung diperiksa dengan TST atau IGRA (tanpa harus melihat ada tidaknya gejala TBC).

b)     Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), petugas kesehatan, sekolah berasrama, barak militer, pengguna narkoba suntik.

4.  Kontraindikasi pemberian TPT yaitu adanya hepatitis akut atau kronis, neuropati perifer (jika menggunakan isoniazid), konsumsi alkohol biasa atau berat. Kehamilan atau riwayat TBC sebelumnya bukan merupakan kontraindikasi.

5.  Paduan yang dipilih mempertimbangkan usia, kegawatan (obat rentan atau lainnya), risiko toksisitas, ketersediaan dan preferensi.

6.   Rontgen thorax atau chest X-ray (CXR) dapat dilakukan diawal sebagai bagian dari penemuan kasus intensif. Jika gambaran rontgen dada mendukung TBC (abnormal) maka orang tersebut terdiagnosis klinis.


Cara penularan Tb :

1.   Droplet <5 mikron .

2.   Langsung ke alveolar.

3.   Bertahan di udara 4 jam.

4.   Mati oleh sinar matahari.


Tiga  faktor yang menentukan transmisi TBC :

1.   Jumlah organisme yang keluar ke udara.

2.   Konsentrasi organisme dalam udara, ditentukan oleh volume.

3.   Lama seseorang menghirup udara yang terdapat pasien positif.


SDM Laboratorium Mikroskopis

1.   FKTP RM (Puskesmas).

2.   Penanggung jawab oleh seorang ATLM terlatih laboratorium TB.

3.   Petugas teknis adalah analis kesehatan yang terlatih mikroskopis laboratorium TB.

4.   Jumlah tenaga disesuaikan dengan beban kerja 15-20 slide (orang/hari).

5.   Petugas teknis di faskes satelit minimal SMAK/SMU yang terlatih.

6.   Petugas administrasi minimal SMU / sederajat.

 


    Acara ini diikuti oleh 2000 peserta yang berasal dari ATLM, Mahasiswa/i TLM, dan umum yang bergabung melalui ZOOM Meeting dan Live Streaming Youtube Imatelki Jateng. Para peserta sangat antusias mengikuti acara dibuktikan dengan banyaknya peserta yang bertanya.

 

    Semoga acara Webinar Nasional dapat diadakan kembali agar dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi para peserta yang mengikuti acara Webinar Nasional.

 

 

IMATELKI JAYA!!!


IMATELKI JAYA!!!


IMATELKI JAYA!!!


JATENG GAYENG!!!

 

 


 

UNDUH SERTIFIKAT WEBINAR NASIONAL

UNDUH MATERI WEBINAR NASIONAL

Komentar