Mengenal Hematologi dan Komponen Darah beserta Fungsinya

 Hematologi

Apa itu Hematologi?

Hematologi berasal dari kata Hema dan Logi. Hema yang berarti darah dan Logi yang berarti ilmu. Jadi, hematologi adalah ilmu yang memepelajari tentang morfologi sel-sel darah termasuk pembentukannya, morfologinya serta fungsinya baik keadaan normal atau abnormal.

Dalam kesehatan, hematologi ini merupakan jenis pemeriksaan sel darah lengkap, berupa eritosit, leukosit, trombosit. Hal ini biasa dilakukan untuk mendiagnosis penyakit tertentu, seperti anemia dan leukemia.

DARAH

Darah merupakan jaringan yang berbentuk dari cairan yang mengangkut nutrisi dan oksigen ke dalam sel dan mentranspor produk buangan metabolik dari sel dalam mahkluk hidup. Pada umumnya darah berwarna merah karena di dalam sel-sel darah merah terdapat hemoglobin, yaitu molekul protein yang berfungsi untuk oksigen..

Namun, warna darah dapat terlihat lebih terang dan lebih gelap. Mengapa hal ini dapat terjadi? Perubahan warna pada darah tersebut menunjukkan tinggi atau rendahnya kadar oksigen dalam  pembuluh darah. Semakin tinggi kadar oksigen dalam darah maka warna merah pada darah akan terang, sedangkan pada darah dengan kadar oksigen yang rendah akan menyebabkan darah berwarna lebih gelap. 

Komponen darah dan fungsinya ;

1.     1. Plasma darah



Plasma darah adalah cairan yang dapat terpisah jika darah didiamkan dengan adanya penambahan antikoagulan. Plasma terdiri dari 90% air dan 10% ion, protein, nutrisi, zat buangan dan gas yang berperan penting dalam menjaga pH darah dan keseimbangan osmotic. Fungsi plasma yaitu :

-          Mempertahankan tekanan osmoid koloid osmotic

-          Buffer di dalam darah

-          Berperan dalam pembekuan darah bersama factor pembekuan darah.

Lalu, apa perbedaan serum dan plasma?

Perbedaan

Serum

Plasma

Pembuatan

Tanpa antikoagulan

Dengan antikoagulan

Fibrinogen

Tidak memiliki fibrinogen

Memiliki fibrinogen

 

2.      2. Eritrosit



Eritrosit atau sel darah merah ini berukuran kecil, berbentuk bikonkaf dan tidak memiliki inti sel, hal ini berkaitan karena ukuran eritrosit yang kecil ini dapat membuat pertukaran gas menjadi lebih mudah, sedangkan tidak adanya inti sel dapat membuat ruang tambahan untuk hemoglobin.yang memiliki fungsi untuk membawa hemoglobin yang telah terikat oksigen dari paru-paru menuju jaringan yang lain dan kemudian mengangkut kembali hemoglobin yang terikat karbondioksida kembali ke paru-paru untuk melanjutkan siklus pernafasan.

3.       3. Leukosit



Sel darah putih atau leukosit adalah bagian dari system imun yang berfungsi sebagai respon kekebalan tubuh. Sel ini jumlahnya lebih sedikit daripada sel darah merah, tetapi ukurannya lebih besar sel darah putih serta memiliki nucleus. Fungsi sel darah putih sebagai respon kekebalan tubuh, mengidentifikasi dan  untuk menetralkan bakteri dan kuman yang masuk melalui aliran darah atau dari luka yang terbuka. Hal tersebut dapat terjadi karena leukosit mempunyai sifat amoeboid yang membuatnya dapat bergerak bebas dan sifat fagositosis atau memangsa bakteri dan sel-sel yang telah mati.. Sel darah putih dibagi menjadi 2 kelompok menurut penampilannya jika dilihat melalui mikroskop, yaitu granulocytes dan  agranulocytes

A.  Granulocytes: Kelompok ini mempunyai granula pada sitoplasmanya ketika dilihat melalui mikroskop. Kelompok ini terdiri dari neutrophils, eosinophils, dan basophils.

-          Neutrophils

Merupakan komponen leukosit atau sel darah putih yang bertugas untuk membentuk perlawanan pada tingkatan pertama pada berbagai jenis infeksi. Neutrofil adalah jenis sel leukosit yang paling banyak yaitu sekitar 50-70% diantara sel leukosit yang lain. Ada dua macam netrofil yaitu neutrofil batang (stab) dan neutrofil segmen (polimorfonuklear). Perbedaannya adalah yaitu neutrofil batang merupakan bentuk muda dari neutrofil segmen sering disebut sebagai neutrofil tapal kuda karena mempunyai inti berbentuk seperti tapal kuda. Seiring dengan proses pematangan, bentuk intinya akan bersegmen dan akan menjadi neutrofil segmen. Sel neutrofil mempunyai sitoplasma luas berwarna pink pucat dan granula halus berwarna ungu.

 

-          Eosinophils

Merupakan komponen laukosit atau sel darah putih yang bertugas untuk melawan semua bakteri yang bersarang didalam tubuh. Eosinofil dalam tubuh yaitu sekitar 1-6%, berukuran 16 μm. Eosinofil hampir sama dengan neutrofil tapi pada eosinofil, granula sitoplasma lebih kasar dan berwarna merah orange.

 

-          Basophils

Merupakan komponen leukosit atau sel darah putih yang bertugas untuk memberikan sinyal saat ada infeksi yang menyerang. Basofil adalah jenis leukosit yang jarang ditemukan pada manusia dan paling sedikit jumlahnya yaitu kira-kira kurang dari 2% dari jumlah keseluruhan leukosit. Sel ini memiliki ukuran sekitar 14 μm, granula memiliki ukuran bervariasi dengan susunan tidak teratur hingga menutupi nucleus. Warna kebiruan disebabkan karena banyaknya granula yang berisi histamin, yaitu suatu senyawa amina biogenik yang merupakan metabolit dari asam amino histidin

B.  Agranulocytes: Kelompok ini tidak memiliki granula pada sitoplasmanya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah monocytes dan lymphocytes.

-          Monocytes

Merupakan komponen leukosit atau sel darah putih yang bertugas untuk memecah serta melawan bibit-bibit penyakit yang ada didalam tubuh. Monosit merupakan sel leukosit yang memiliki ukuran paling besar yaitu sekitar 18 μm, berinti padat dan melekuk seperti ginjal atau biji kacang, sitoplasma tidak mengandung granula dengan masa hidup 20-40 jam dalam sirkulasi. Inti biasanya eksentris, adanya lekukan yang dalam berbentuk tapal kuda.

 

-          Lymphocytes

Merupakan komponen leukosit atau sel darah putih yang bertugas untuk membentuk antibodi tubuh. Sel ini adalah jenis leukosit kedua yang paling banyak ditemukan setelah netrofil. Sel ini berbentuk bulat dengan ukuran 12 μm. Sitoplasma sedikit karena semua bagian sel hampir ditutupi nukleus padat dan tidak bergranula. Inti selnya kebanyakan bulat atau terkadang mirip ginjal. K

 

 

4.       4. Trombosit



Trombosit atau keping darah ini bertanggung jawab terhadap pembekuan darah. Trombosit ini diproduksi ketika sel yang besar, megakaryocytes dipecah menjadi keping-kepingan. Setiap sel ini akan memuat 2000 sampai 3000 trombosit. Ketika jari mengalami luka , maka trombosit akan tertarik ke tempat luka dan membentuk penyumbat, kemudian akan melepaskan sinyal dan mengaktifkan sinyal yang dapat mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin kemudian akan membentuk benang yang akan memperkuat penyumbatan oleh trombosit untuk mencegah kehilangan darah semakin banyak.

 

 

Komentar