INFEKSI PROTOZOA

        Sepertinya nama protozoa terasa lebih asing daripada bakteri, virus, ataupun parasit. Lalu apa sebenarnya protozoa itu?Protozoa adalah mahluk hidupyang hanya memiliki satu sel dan bersifat “eukaryotic” dimana intinya diselubungioleh membran atau selaput,berbeda dengan bakteri yang bersifat “prokaryotic” yangintinyatidak diselubungi oleh membran.

        Siklus hidup protozoa terbagi menjadi dua stadium yaitu stadium aktif atau “ropozoit” dan stadium tidak aktif atau “kista”. Pada stadium ropozoit, protozoadapat tumbuh dan berkembang biak namun tidak dapat bertahan dalam berbagai pengaruh lingkungan. Sedangkan pada stadium kista, protozoa akan membungkus dirinya menggunakan dinding tebal sehingga tidak dapat bergerak, tumbuh ataupun bereproduksi. Namun hal tersebut kista  ini mampu bertahan dalam pengaruh berbagai perubahan lingkungan, seperti temperatur tinggi, kekeringan atau kelembaban tinggi, maupun pengaruh bahan-bahan kimia.

        Untuk dapat bergerak protozoa memiliki beberapa macam alat gerak yang terbagi menjadi empat kelompok. Berikut pengelompokan protozoa berdasarkan alat geraknya.

jenis protozoa


       1.    Flagellata

flagela

Flagela adalah organel yang menyerupaicambuk. Protozoa yang memiliki flagela disebut flagellata. Letak flagel berada pada ujung depan tubuh, sehingga saat bergerak seperti mendorong sel tubuhnya, namun ada juga letak flagel di bagian belakang sel. Flagellata ada yang bersimbiosis dan bersifat parasit dalam tubuh hewan atau manusia.

Flagellata yang bersimbiosis contohnya Trichonympha dan Myxotrichayang hidup dalam usus rayap dan mampu menghasilkan enzim selulase untuk membantu mencerna selulosa dalam kayu. Sedangkan Flagellata yang bersifat parasait biasanya dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, misalnya Trypanosoma gambiense dan T. rhodosiensi, yang bisa menyebabkan penyakit tidur pada manusia, Trypanosoma evansi, menjadi penyebab penyakit sura pada hewan ternak, dan Trypanosoma cruzi, dapat hidup dan berkembang dalam darah manusia dan dapat menyebabkan anemia.

2. Cilliata

cilliata


Sillia atau rambut getar mirip dengan flagela, tetapiukurannya sangat kecil dan pendek, umumnya tersusunberjajar sehingga mirip seperti bulu mata, mengelilingiseluruh permukaan tubuh.Ciliata memiliki bentuk tubuh yang tetap, tidak berubah-ubah dengan bentuk dasar oval. Habitat klasifikasi protozoa yang satu ini berada pada daerah yang mengandung cukup banyak bahan organik dan ada yang hidup sebagai parasit.

Contoh ciliata adalah Paramaecium sp..Paramaecium disebut juga hewan sandal, karena bentuknya menyerupai telapak sandal. Terdapat mulut sel pada permukaan membran sel yang melekuk.

3. Rizhopoda



Rhizopoda berasal dari bahasa Yunani, yakni rhizo yang berarti “akar” serta podos yang artinya “kaki”. Dengan demikian, Rhizopoda ini berarti kaki yang menyerupai akar. Rhizopoda tersebut merupakan Protozoa yang mempunyai alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia). Disebut juga dengan pseudopodia (kaki semu) ini disebabkan karena terbentuk yakni sebagai hasil penjuluran sitoplasma sel, yang membuatnya seolah-olah ini memiliki fungsi sebagai kaki. Selain sebagai alat bergerak, pseudopodia ini juga memiliki fungsi untuk mencari makanan.

Salah satu hewan yang tergolong dalam filum ini adalah Amoeba. Amoeba berarti hewan yang memiliki bentuk tidak tetap. Struktur tubuh Amoeba tersusun atas plasmalema dan sitoplasma. Contoh lain spesies Rhizopoda adalah Diflugia dan Entamoeba gingivalis. Kerangaka tubuh Diflugia dapat mengeluarkan selaput lender sehingga benda-benda lain dapat melekat. Entamoeba gingivalis dalam gusi rongga mulut yang akan membusukkan sisa-sisa makanan yang menempel pada celah gigi, efek dari pembusukan ini dapat merusak gigi.

4. Sporozoa



Sporozoa adalah sekelompok protista uniseluler atau bersel tunggal yang pada satu tahap dalam siklus hidupnya dapat membentuk jenis spora. Sporozoa hidup sebagai parasit pada tubuh hewan dan manusia. Siklus hidup protozoa sedikit rumit karena melibatkan lebih dari satu host. Gerakan itu dilakukan dengan mengubah keadaan tubuhnya.

Tubuh berbentuk elips atau oval. Umumnya bersifat farasitik dan dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Respirasi dan ekskresi dilakukan dengan difusi. Makanan diperoleh dengan menyerap nutrisi dari inang. Reproduksi dapat bersifat vegetative dan generatif.

Jenis-jenis Sporozoa

1.      Plasmodium SP

merupakan penyebab malaria, Sporozoa jenis ini ditemukan oleh Ronald Ross pada tahun 1898, dimana ia menemukan fakta bahwa plasmodium sp, ditemukan di dalam perut nyamuk.

2.      Toxoplasma Gondii

Toxoplasma gondii adalah penyebab toksoplasmosis. Toksoplasmosis pada wanita hamil yang dapat mengakibatkan cacat atau kematian janin yang dikandungnya.

            Reproduksi Sporozoa

            Sporozoa memproduksi secara vegetatif dan generative. Reproduksi vegetatif dilakukan dengan pembelahan biner, sedangkan reproduksi generative dengan fusi antara gamet jantan dan betina. Reproduksi vegetatif dan generatif berlangsung bergantian dalam siklus hidup yang sangan rumit, dan ada beberapa perubahan dalam bentuk Sporozoa saat berada di tubuh hewan perantara atau di inang.

Demikian ulasan mengenai pengertian Protozoa, klasifikasi, ciri-ciri, alat gerak, dan gambarnya. Semoga bermanfaat.





Komentar