Terapi Mental di Masa
Pandemi
Melonjaknya angka penyebaran Covid-19 di
dunia menjadikan banyak negara mengeluarkan kebijakan lockdown. Lockdown
sendiri belum diketahui arti sesungguhnya, karena di setiap negara kebijakan
lockdown mempunyai sistem masing-masing, termasuk protokol kesehatan. Adrian (2020) mengemukakan adanya kebijakan lockdown ini dipergunakan untuk memutus rantai
penyebaran virus corona.
Adanya kebijakan ini dianggap efektif
untuk menekan penyebaran Covid-19. Pola penerapannya
pun mudah dilakukan di masyarakat, seperti melakukan kegiatan, belajar, maupun
bekerja, semuanya dapat dikerjakan dari rumah. Sebagai catatan, setiap berkegiatan
wajib mematuhi protokol kesehatan (menjaga jarak, mencuci tangan, memakai
masker, menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilitas) terlebih jika diharuskan
berkegiatan di luar rumah.
Penerapan protokol kesehatan saat
diberlakukan lockdown seperti di atas
terbukti menekan angka penyebaran virus corona. Di Provinsi Hubei, Tiongkok setelah 2
bulan diberlakukan lockdown komisi
kesehatan nasional setempat mengumumkan tidak ada lagi laporan tentang kasus
Covid-19 di provinsi tersebut (Adrian, 2020). Namun di sisi lain, ada dampak
negatif dari kebijakan lockdown ini,
seperti banyaknya orang yang kehilangan mata pencaharian, ditutupnya toko-toko
atau gerai, hingga sampai terjangkit penyakit psikis seperti gangguan mental.
Lalu apa dampak terbesar dari lockdown? Mungkin banyak yang belum
sadar bahwa dampak dari pandemi ini tidak hanya menyerang kesehatan tubuh saja,
tetapi dapat juga menyerang kondisi psikis seseorang. Menurut hasil survei
mengenai disstres dan psikologi, menunjukan beberapa faktor yang berperan meningkatkan disstres psikologis,
seperti gangguan kecemasan menyeluruh (Soeklola, 2021).
Gangguan Kecemasan menyeluruh adalah keadaan
saat seseorang merasa sangat khawatir dan cemas secara tidak normal. Gangguan
ini dapat menyebabkan diri seseorang sering merasa ingin buang air besar saat
di luar rumah, hati berdebar dengan tidak wajar, dan kesulitan untuk bernafas.
Seseorang yang terkena gangguan kecemasan sebenarnya tidak pernah tahu apakah
dirinya baik-baik saja atau tidak. Inilah yang menjadikannya selalu merasa
cemas dan panik.
Kepanikan terbesar seseorang biasanya
terjadi saat mengetahui dirinya telah terpapar virus corona dan mengakibatkan
dirinya harus melakukan isolasi mandiri. Namun di sisi lain terdapat juga hal
menguntungkan bagi beberapa orang ataupun golongan. Hal ini sudah barang tentu
tidak terlepas dari kemajuan teknologi. Adanya kemajuan teknologi saat ini, seperti
berkembangnya salah satu platform digital semacam tiktok, membuat banyak
orang menjadikan wahana ini sebagai salah satu ajang adu kreativitas dalam
menghadapi rasa bosan saat berhadapan dengan situasi pandemi.
Melalui tiktok, seseorang yang
beraktivitas dari rumah dapat berbagi pengalaman maupun menyalurkan bakat
mereka (Kinasih, 2020). Mulai dari pembuatan video memasak, komedi, dance cover sampai konten tentang
kegiatan sehari-hari bisa menjadi sarana untuk mengatasi rasa bosan maupun stres.
Menghadapi pandemi, diperlukan terapi
mental kepada diri sendiri agar tidak mudah bosan dan stres menghadapi
kebijakan lockdown atau berkegiatan
dari rumah. Banyak cara dan sarana yang bisa dicoba untuk terapi mental
tersebut, seperti berkreasi di platform
digital, atau mencoba hal-hal baru. Menjalankan dan mau memulai hidup yang
lebih sehat secara fisik maupun psikis juga perlu dilakukan, karena masih
banyak orang yang tak acuh akan dirinya sendiri sehingga tidak terasa mereka terkena gangguan mental
baik ringan sampai berat.
Menyalurkan hobi dan potensi diri dengan senang hati dan tanpa paksaan, dapat
menjadikan obat untuk diri yang lebih nyaman, bahagia, dan tanpa tekanan.
Daftar Pustaka
Adrian, Kevin. 2020. Memahami Istilah Lockdown yang Mencuat di
Tengah Pandemi Virus Corona. https://www.alodokter.com/memahami-istilah-lockdown-yang-mencuat-di-tengah-pandemi-virus-corona-,
(diakses pada 15 Juni 2021)
Kinasih, Audrey Vania
Zachrani. 2020. Fenomena selama Pandemi,
Semua Bisa Jadi Content Creator di TikTok!. https://kumparan.com/audrey-kinasih/fenomena-selama-pandemi-semua-bisa-jadi-content-creator-di-tiktok-1urzPHWVvES-,
(diakses pada 17 Juni 2021)
Soeklola. 2021. Kesehatan Mental Dalam Kondisi Pandemik
Virus Corona. https://www.alomedika.com/kesehatan-mental-dalam-kondisi-pandemik-virus-corona-,
(diakses pada 17 Juni 2021)
-Alfredo Victor Indy Nugroho,SMK Analis Nasional
Komentar
Posting Komentar