Jenis Mikrotom

 MIKROTOMI

Saat ini seringkali diperlukan adanya pemeriksaan pada potongan jaringan atau organ untuk menegakkan diagnosis suatu penyakit. Jaringan tersebut haruslah diolah melalui serangkaian proses untuk dapat diamati secara mikroskopis. Untuk pengamatan mikroskopis sediaan jaringan harus dipotong dengan ketebalan tertentu menggunakan suatu teknik dan instrument khusus untuk memperoleh suatu sediaan jaringan yang representatif. Instrument yang digunakan untuk memperoleh hasil potongan jaringan yang tipis dan dapat teramati secara mikroskopis adalah mikrotom.

Mikrotomi merupakan bagian dari jaringan yang dipotong dan ditempelkan pada suatu kaca objek yang kemudian akan diproses sehingga menghasilkan suatu sediaan yang dapat teramati secara mikroskopis. Umumnya mikrotomi ini diperoleh dari jaringan yang ditanam dalam paraffin, sehingga didapat blok jaringan yang bersifat padat dan keras. Untuk memotong jaringan ini diperlukan mikrotom. Mikrotom akan memotong jaringan tersebut menggunakan pisau khusus secara vertikal, sehingga didapatkan pita jaringan dengan ketebalan tertentu. Mikrotom terdiri dari berbagai macam jenis, diantaranya adalah:

A.    A. ROTARY MICROTOME

Rotary microtome atau mikrotom putar, bekerja menggunakan suatu tuas pemutar 360° yang dapat menggerakan blok jaringan secara vertical ke atas atau ke bawah serta dapat mengubah posisi blok ke arah depan dan belakang. Mikrotom ini dilengkapi dengan pisau khushus yang dapat memotong blok paraffin dengan ketebalan mencapai 2-3 µm dan mudah digunakan pada hampir semua jenis potongan jaringan, baik jaringan yang bersifat keras, rapuh, ataupun berlemak.

Mikrotom ini terdapat dalam beberapa jenis, mulai dari jenis manual yang mengharuskan semua pergerakan mikrotom diatur oleh operator, jenis semi otomatis yang memiliki satu motor penggerak otomatis juga tuas pemutar manual, hingga jenis otomatis yang dilekngkapi dua motor pengggerak dan tuas dengan fungsi lebih. Proses otomasi pada mikrotom ini dapat mengurangi kesalahan pada proses pemotongan berulang serta mengurangi efek kecelakaan kerja yang sering terjadi pada mikrotom manual.


Untuk menjaga kondisi mikrotom jenis ini tetap dalam kondisi baik, perlu dilakukan perawatan rutin sebagai berikut:

1.   Membersihkan mikrotom secara menyeluruh setelah selesai digunakan setiap harinya secara                   dengan membuang semua sisa paraffin menggunakan kuas halus atau kain halus yang dibasahi               xylol kemudian dikeringkan secara menyerluruh.

2. Jika memungkinkan, gunakan minyak mikrotom atau oli khusus pada semua bagian pergerakan.

3. Mendokumentasikan setiap perawatan, perbaikan, dan perawatan rutin lainnya oleh teknisi yang            menjamin mikrotom berada dalam kondisi baik dalam hal konsistensi hasil pemotongan dan                    keamanan kerja.

4. Menutup mikrotom jika tidak digunakan.

A.    B. SLIDING MICROTOME

Pisau pada mikrotom jenis ini berada pada satu posisi tetap, kemudian blok paraffin digeserkan pada mata pisau sehingga didapatkan pita jaringan yang diinginkan. Pada jenis lain, blok paraffin yang berada pada posisi diam dan mata pisau yang bergerak memotong blok. Mikrotom jenis ini digunakan untuk memotong blok jaringan seloidin dan blok paraffin berukuran besar.

 



A.  C.   ROTARY ROCKING MICROTOME

Umumya digunakan dalam kriostat, bagian retraksi menggerakan blok jaringan menjauhi pisau pada bagian atas, sehingga menghasilkan permukaan datar pada blok jaringan.


Salah satu kunci utama pada proses pemotongan dengan miktotom adalah pisau yang digunakan. Saat ini digunakan dua jenis pisau, pisau stainless steel sekali pakai, pisau gelas, dan pisau berlian. Untuk pemotongan rutin dan kriotomi digunakan pisau stainless steel sekali pakai sedangkan dua jenis pisau lainnya digunakan untuk sediaan yang diamati dengan mikroskop electron dan menggunakan blok plastik resin.

Pisau yang tajam akan menghasilkan potongan halus dengan ketebalan 2-4 µm. Terdapat pula pisau yang dilapisi dengan polytetrafluoroethylene (PTFE) yang dapat

mempermudah dan mengurangi factor penghampat proses pemotongan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan pisau mikrotom antara lain:

1.     Pastikan pisau dalam keadaan bersih dan tajam. Hindari pemakaian satu pisau dalam jangka waktu yang terlalu panjang.

2.     Posisi pemotongan harus disesuaikan sedikit demi sedikit untuk mengurangi masalah yang terjadi ada saat pembuatan pita jaringan.

3.     Mengencangkan pisau sekali pakai terlalu kuat dapat menyebabkan munculnya artefak seperti bagian yang tebal dan tipis tidak sama rata.

4.     Jaringan yang sangat keras akan sulit dipotong menggunakan pisau sekali pakai.

5.     Perangkat penjepit pisau dan blok harus bersih dan bebas cacat.

6.     Selama proses pemotongan tuas pemutar harus diputar perlahan.



Daftar Pustaka

 

Bancroft, JD. Gamble, M, 2013, Teory and practice of histological technique, Philadelphia: Elseiver

Carson, F.L., Hadik, C., 2009, Histotechnology : A self-instructional text. 3rd Edition. Hongkong: American Society for Clinical Pathology Press.

Scientia, 101 Steps to better Histology. Leica Microsystems’ Education Series

Scientia, Microtomy and Paraffin Section Preparation. Leica Microsystems’ Education Series

Scietia, Leica RM 2235, Rotary Microtome. Leica Microsystems’ Education Series


Komentar