TROMBOSIT

 TROMBOSIT




A. DEFINISI

Trombosit atau biasa disebut juga dengan platelet atau keping darah merupakan sebuah fragmen sitoplasma megakariosit yang tidak berinti dan terbentuk di sumsum tulang. Megakariosit di dalam pematangannya dipecah menjadi 3.000 – 4.000 serpihan sel yang dinamai sebagai trombosit atau keping darah (platelet).

B. MORFOLOGI

Trombosit memiliki bentuk bulat dengan garis tengah 0,75 – 2,25 mm, tidak mempunyai inti namun masih memiliki mitokondria dan sejumlah RNA. Pada mitokondria terdapat butir glikogen yang berfungsi sebagai cadangan energi dan 2 jenis granula yaitu granula -α dan granula yang lebih padat (Sadikin, 2013). Serta 1 granula lainnya yaitu lisosom (Hoffbrand, 2016).

C. FUNGSI

Trombosit memiliki fungsi sebagai perlekatan (adhesi), Penggumpalan (agregasi), dan reaksi pelepasan (Hoffbrand, 2016). Trombosit juga berfungsi sebagai sistem pertahanan tubuh dari partikel asing ketika terjadinya luka luar pada tubuh.

D. JENIS PEMERIKSAAN

Untuk mengetahui kondisi kesehatan pada seseorang perlu dilakukan pemeriksaan uji klinis dengan menghitung konsentrasi sel trombosit dalam sample darah orang tersebut. Beberapa metode yang biasanya digunakan antara lain :

1. Metode impedansi

Yaitu suatu metode secara otomatis yang menggunakan Haematology Analyzer untuk menghitung konsentrasi leukosit (WBC), eritrosit (RBC) dan Platelet/trombosit (PLT).

2. Metode Langsung

Metode ini merupakan metode manual yang biasanya sering diujikan dalam pemeriksaan hitung jumlah trombosit. Metode ini memiliki prinsip kerja yaitu darah diencerkan dengan larutan Briliant Cresyl Blue (BCB) sehingga trombosit akan tampak kebiru-biruan saat dilihat dibawah mikroskop. Walaupun metode ini rumit dan memerlukan waktu yang lama, metode langsung tetap menjadi gold standard jika pada metode impedasi menampilkan hasil yang rancu atau kurang tepat.

3. Metode Barbara Brown

Prinisp dari metode ini yaitu menentukan jumlah trombosit sebanyak 5-10 lapang pandang pada daerah tipis dimana eritrosit tersusun bebas atau sedikit overlapping. Rerata yang diperoleh dibagi jumlah lapang pandang lalu dikalikan dengan 20.000. Hasil perkalian tersebut merupakan jumlah trombosit secara estimasi (Rohmawati, 2003).

E. PATOLOGIS

Trombositosis yaitu suatu keadaan dimana didapatkan jumlah trombosit dalam darah tepi lebih dari batas atas nilai rujukan (>400.000/ul) dapat bersifat primer (trombositosis esensial) atau sekunder. Biasanya pada keadaan infeksi, inflamasi dan keganasan (Kosasih, 2008).

Trombositopenia didefinisikan sebagai jumlah trombosit yang kurang dari batas bawah nilai rujukan (<150.000/ul). Keadaan ini dapat bersifat kongenital (trombositopenia neonatal). Trombositopenia dapat disebabkan oleh produksi trombosit yang berkurang, kelainan distribusi atau destruksi yang meningkat (Kosasih, 2008).

Keadaan lain yang dapat menyebabkan oleh trombositopenia adalah kelainan yang disebabkan oleh mekanisme autoimun. Keadaan ini, tubuh membuat antibodi terhadap trombosit yang dibuatnya sendiri. Trombositopenia dapat pula disebabkan oleh berkurangnya produksi sel-sel megakariosit oleh sumsum tulang. Kedua keadaan ini dapat dibandingkan dengan anemia yang mungkin disebabkan oleh mekanisme autoimun (anemia hemolitik autoimun) atau berkurangnya produksi sel-sel bakal SDM oleh sumsum tulang (anemia aplastik) (Sadikin, 2013).

Beberapa obat yang beresiko dapat menyebabkan trombositopenia antara lain : Thiazide, chloramphenicol, heparin, aspirin, ibuprofen, vitamin B12, dan folat (Coper, et all. 2017), (Temple R, et all. 2018), (Bayas A, et all. 2021).

Terapi farmakologi seperti pemberian kartikosteroid, intravenus immunoglobulin (IVIg) dan agen thrombomimetic. Selain itu bertujuan untuk mencapai jumlah trombosit yang normal melalui trasnfusi trombosit (Izak M and Bussel JB. 2014).

Referensi :

Bayas A, Menacher M, Christ M, et al. Bilateral superior ophthalmic vein thrombosis, ischaemic stroke, and immune thrombocytopenia after ChAdOx1 nCoV-19 vaccination. Lancet 2021; 397:e11.

Cooper N, Radia D. Thrombocytopenia, Medicine. 2017:1-4 http://dx.doi.org/10.1016/j.mpmed.2017.01.009

Izak M, Bussel JB. Management of Thrombocytopenia. F1000 Prime Reports. 2014;45(6):1-10

Temple R, Burn B. Thrombocytopenia and neutropenia: A structured approach to evaluation. The Journal of Family Practice. 2018;67(7):E1-E8

Komentar