LEUKEMIA

                              LEUKEMIA

     Leukemia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.

     Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang diproduksi di dalam sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, maka sel darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi menjalani perannya secara efektif.

• Penyebab

     Leukemia disebabkan oleh kelainan pada sel darah putih yang membuatnya tumbuh secara tidak terkendali.ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terkena leukemia, yaitu:
1. Memiliki anggota keluarga yang pernah menderita leukemia
2. Menderita kelainan genetika, seperti Down Syndrome
3. Menderita kelainan darah, seperti sindrom mielodisplasia
4. Memiliki kebiasaan merokok
5. Pernah menjalani pengobatan kanker dengan kemoterapi atau radioterapi
6. Bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia, seperti benzena

• Gejala leukimia

     Pada awalnya, leukemia sering kali tidak menimbulkan tanda-tanda. Gejala baru muncul ketika sel kanker sudah makin berkembang dan mulai menyerang sel tubuh. Gejala yang muncul pun bervariasi, tergantung jenis leukemia yang diderita. Namun, secara umum keluhan yang dialami penderita leukemia adalah:
1. Demam dan menggigil
2. Lelah yang tidak hilang meski sudah beristirahat
3. Berat badan turun drastis
4. Bintik merah di kulit
5. Mimisan
6. Tubuh mudah memar
7. Keringat berlebihan (terutama pada malam hari)
8. Mudah terkena infeksi
9. Muncul benjolan di leher akibat pembengkakan kelenjar getah bening
10. Perut terasa tidak nyaman akibat organ hati dan limpa membengkak

     Gejala yang lebih berat dapat muncul apabila sel kanker menyumbat pembuluh darah di organ tertentu. Gejala yang dapat muncul meliputi:
1. Sakit kepala hebat
2. Mual dan muntah
3. Otot hilang kendali
4. Nyeri tulang
5. Linglung
6. Kejang

• Penanganan

     Jenis pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
1. Tes darah
     Hitung darah lengkap dilakukan untuk mengetahui jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit. Dokter dapat menduga pasien terkena leukemia jika jumlah sel darah merah atau trombosit rendah dan bentuk sel darahnya tidak normal.

2. Aspirasi sumsum tulang
     Prosedur aspirasi sumsum tulang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan sumsum tulang belakang dari tulang pinggul menggunakan jarum panjang dan tipis. Sampel ini kemudian akan diteliti di laboratorium untuk mendeteksi sel-sel kanker.

     Selain tes diagnosis di atas, ada juga pemeriksaan lain untuk memeriksa kelainan organ akibat leukemia. Jenis tes yang bisa dilakukan adalah:
1. Pemindaian, misalnya USG, CT scan, dan MRI
2. Tes fungsi hati
3. Biopsi limpa




Referensi:
Perdana, A., Saputra, F., Aisyi, M. (2020). Update on Diagnosis of Childhood Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) in Indonesia. Indonesia Journal of Cancer, 14(4), pp. 115–6.
Sativa, S. (2020). Pengaruh Genetik, Gaya Hidup dan Lingkungan Pada Kejadian Leukemia Mieloblastik Akut. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 8(1), pp. 83–8.
American Cancer Society (2018). Chronic Lymphocytic Leukemia.
National Institute of Health (2019). National Cancer Institute. White Blood Cell.
Cleveland Clinic (2022). Disease & Condition. Leukemia.
Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Acute Lymphocytic Leukemia.
Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Leukemia.
Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Acute Myelogenous Leukemia.
Healthline (2022). Chronic Lymphocytic Leukemia.
Healthline (2021). Acute Myeloid Leukemia (AML) Vs. Acute Lymphocytic Leukemia (ALL): What’s the Difference?
Healthline (2021). Leukemia.
Healthline (2020). Everything You Want to Know About Chronic Myeloid Leukemia.
MedicineNet (2022). Leukemia.
Verywell Health (2021). Types and Function of White Cell (WBCs).
WebMD (2021). Understanding Leukemia.

Komentar