PEMERIKSAAN
MIKROSKOPIK PENYAKIT TRIKOMONIASIS
Trikomoniasis
merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh protozoa patogen
yaitu Trichomonas vaginalis dan distribusinya tersebar di seluruh dunia
dengan berbagai prevalensi di berbagai negara. PMS tetap menjadi masalah
kesehatan masyarakat baik di negara berkembang maupun negara maju, di mana IMS
membuat orang rentan terhadap penyakit HIV. Epidemiologis infeksi Trichomonas
vaginalis umumnya terkait dengan PMS lain,sebagai penanda perilaku seksual
berisiko tinggi. Angka kejadian trikomoniasis dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya ada pada wanita risiko tinggi, yaitu mereka yang
bekerja sebagai wanita penjaja seks (WPS).
Diagnosis
dari trikomoniasis berdasarkan gejala klinis dan symptom tidak dapat diandalkan
dikarenakan infeksi Trichomonas vaginalis sangat luas, dan
penyakit menular seksual yang lain juga memiliki gejala dan symptom yang hampir
sama. Diagnosis trikomoniasis ditegakkan setelah ditemukannya Trichomonas
vaginalis dalam pemeriksaan mikroskopik dengan menggunakan preparat sediaan
langsung (sediaan basah) atau pada biakan duh tubuh penderita yang diperiksa
dibawah mikroskop
Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas
vaginalis yang menyebar melalui hubungan seksual. Parasit ini juga bisa menular
akibat berbagi pakai alat bantu seks yang tidak dibersihkan terlebih dahulu.
Risiko terjadinya trikomoniasis akan meningkat pada seseorang yang sering
bergonti-ganti pasangan seksual, tidak menggunakan kondom saat berhubungan
seksual, pernah menderita trikomoniasis, pernah menderita penyakit menular
seksual. Parasit ini tidak bisa menular melalui seks oral, seks anal, ciuman,
dudukan kloset, atau berbagi pakai alat makan.
Kebanyakan penderita trikomoniasis tidak merasakan
gejala apa pun. Meski begitu, penderita tetap bisa menularkan trikomoniasis
kepada orang lain. Bila terdapat gejala, biasanya keluhan akan muncul 5–28 hari setelah terinfeksi. Pada wanita,
trikomoniasis dapat ditandai dengan gejala berikut:
1.
Keputihan yang banyak dan membuat vagina bau
amis
2.
Keputihan berwarna kuning kehijauan, bisa
kental atau encer, serta berbusa
3.
Gatal yang disertai kemerahan dan rasa
terbakar di area vagina
4.
Nyeri saat berhubungan seksual atau saat
buang air kecil
Untuk metode pemeriksaan trikomoniasis ditegakkan
dengan pemeriksaan duh melalui pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan
mikroskopik, kultur, dan pemeriksaan diagnostik molekular yakni nucleic acid
amplification tests (NAATs), atau rapid test.
Untuk mencegah
terjadinya infeksi trikomoniasis dapat melakukan beberapa langkah di bawah ini,
antara lain :
· Menggunakan kondom
saat berhubungan intim.
· Setia pada satu
pasangan, dan tidak berganti-ganti pasangan dalam berhubungan intim.
· Tidak meminjamkan
alat-alat pribadi, seperti handuk. Karena parasit ini dapat hidup di luar tubuh
manusia selama 45 menit.
· Bersihkan diri
sesegera mungkin setelah bermain di tempat umum, seperti kolam renang.
· Mencuci Mr. P atau
Miss V sebelum dan setelah berhubungan intim.
Untuk
mengobati trikomoniasis, dokter akan meresepkan metronidazole. Obat ini dapat
dikonsumsi sekali minum dalam dosis besar, atau dalam dosis yang lebih kecil
selama 5–7 hari, dua 2 kali sehari.
Perlu diketahui,
untuk mencegah reinfeksi, pasangan seksual pasien juga harus mendapatkan
pengobatan yang sama tanpa harus menjalani pemeriksaan terlebih dahulu.
Selama
masa pengobatan, pasien dilarang berhubungan seksual sampai dinyatakan sembuh
oleh dokter. Pasien juga tidak boleh mengonsumsi minuman beralkohol sampai 24
jam setelah minum metronidazole, karena bisa menyebabkan mual dan muntah.
Trikomoniasis biasanya sembuh dalam 7 hari. Meski demikian, pasien perlu
periksa kembali ke dokter dalam 3 minggu hingga 3 bulan setelah pengobatan. Hal
ini untuk memastikan dirinya tidak terinfeksi kembali.
Reerensi :
1.
PANGGABEAN,
H. T. N. (2023). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Vaginal Hygiene
dengan Keluhan Terkait Fluor Albus Patologis pada Siswi SMA Swasta Eka Prasetya
Medan Tahun 2022.
2.
Rosdiana,
S. 2021. Penuntun Parasitologi Kedokteran: Protozoologi Helmintologi,
Entomologi. Bandung: CV Yrama Media:47-50.
Komentar
Posting Komentar