Contoh Laporan Pemeriksaan Sedimen Urine
Halo sobat mahasiswa ATLM👋
Sebagai calon Ahli Teknologi Laboratorium Medik, kamu pastinya ngga cuman dituntut untuk paham dengan teori saja, melainkan juga harus terampil dalam praktik. Salah satu pemeriksaan yang wajib kamu pahami adalah Pemeriksaan Sedimen Urine✨
🗣: kenapa penting kak?
Oh tentu!! Karena pemeriksaan ini menjadi kunci awal diagnosis berbagai penyakit yang berhubungan dengan sistem ekskresi, seperti :
- Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Batu ginjal
- Glomerulonefritis
- Diabetes Melitus (DM)
- dll
Selain itu, kamu juga harus ingat akan satu hal penting yakni Laporan bukan hanya sebagai formalitas. Namun laporan juga menjadi bagian krusial dalam penegakan diagnosis. Pada pemeriksaan ini kamu harus mampu dalam menginterpretasikan temuan sedimen urine dengan tepat, menuliskan hasil secara sistematis, lengkap dan sesuai dengan standar.
🗣 : apa saja sih kak yang wajib dilaporkan?
Nah jika kamu menemukan hal-hal seperti dibawah ini wajib kamu laporkan ya, diantaranya seperti:
- Eritrosit
- Leukosit
- Sel epitel
- Silinder
- Bakteri, Jamur, Parasit
- Kristal
Nah, mungkin dari sobat mahasiswa ATLM ada yang masih bingung dengan bagaimana penyususan laporan praktikum dari pemeriksaan sedimen urine ini?
Maka dari itu, kami dari Imatelki Jawa Tengah akan membantu kamu tentang bagaimana bentuk laporan dari pemeriksaan sedimen urine. Silahkan dibaca dan dipahami dengan baik ya…
Semangat!!!
Pemeriksaan Sedimen Urine
Nama probandus :
Jenis Kelamin :
Umur :
Tujuan pemeriksaan : Untuk mengertahui gangguan (radang saluran kemih) dan untuk mengetahui unsur - unsur organic dan anorganik dalam urine.
Prinsip : Adanya bentuk – bentuk atau unsur-unsur yang tersuspensi dalam urin akan di presipitatkan dengan cara di centrifuge dan di Analisa di bawah mikroskop.
Metode : Staining (Sternheimer-Malbin)
Alat dan bahan :
Tabung sentrifuge
Sentrifuge
Pipet tetes
- Objeck glass
- Deck glass
- Mikroskop
- Urine
- Pewarna sternheimer-malbin
Prosedur pemeriksaan :
- Homogenkan sampel urine supaya sedimen tercampur dengan cairan.
- Mengisi urine pada tabung sentrifuge sebanyak ¾ atau 7-8 ml.
- Memutar dalam sentrifuge selama 5 menit dengan kecepatan 1500-2000 rpm.
- Menuang cairan bagian atas sehingga volume cairan dan sedimen menjadi kira-kira 0,5 – 1ml.
- Tambah pewarna sternheimer – malbin 1 tetes.
- Homogenkan tabung untuk supaya sedimen tercampur.
- Teteskan sedimen pada objeck glass, kemudian tutup dengan deck glass.
- Amati dengan mikroskop dengan lensa objecktif 10x ( lapang pandang kecil. Kemudian perbesaran objectif 40x ( lapang pandang besar)
- Catat dan laporkan hasil pemeriksaan sedimen urine.
Interpretasi hasil :
- Eritrosit/lpb :0- 3
- Leukosit/lpb : 0-4
- Silinder /lpk : 0-1
- Epitel : negative
- Kristal – kristal : +1
Contoh perhitungan pemeriksaan sedimen urine
- Leukosit = 21:10 = 2,1 ⇒ 2-3 sel/LPB
- Eritrosit = 114:10 = 11,4 ⇒ 11-14 sel/LPB
- Epitel = 18:10 = 1,8 ⇒ 2-3 sel/LPK
- Silinder = – (negative)
- Bakteri = + (positive)
Referensi :
Medlab id. Pemeriksaan Sedimen Urine. https://medlab.id/pemeriksaan-sedimen-urine/
Gandasoebrata R. 2013. Penuntun Laboratorium Klinis. Jakarta. Dian Rakyat
Buku laporan kimia klinik pribadi
Komentar
Posting Komentar